oleh Roby
Karena membaca ini saya jadi ingat sebuah cerita yang saya dengar dari seorang profesor ekonomi di kampus saya.
Departemen ekonomi dan sekolah bisnis di kampus saya termasuk kuat di negara ini dan dipenuhi profesor-profesor brilian. Kebanyakan pegawai di Amerika mengikuti program investasi untuk masa pensiun (misalnya 401k:wikipedia), termasuk profesor-profesor ini. Setiap orang harus membuat alokasi sendiri untuk programnya. Misalnya, berapa persen di investasikan di saham, berapa persen di obligasi, berapa persen di saham blue chip dll. Intinya program ini memang dibuat agar setiap individu bisa memiliki program investasi sesuai dengan preferensi masing-masing.
Kita bisa mengira bahwa para profesor ini akan melakukan pilihan alokasi yang canggih sesuai dengan ilmu yang mereka miliki. Perkiraan ini juga konsisten dengan teori tradisional ekonomi dimana orang akan memilih sesuai preferensi masing-masing.
Tapi yang terjadi, menurut cerita seorang profesor tersebut, biasanya para profesor ini pergi ke sekretaris di departemen dan menanyakan bagaimana kebanyakan orang membuat alokasi investasi. Lalu, biasanya, mereka meminta alokasi yang sama dengan yang dipilih kebanyakan orang.
Ternyata, ikut-ikutan orang bukan hanya monopoli orang berpendidikan rendah. Para pakar elit ini pun memilih untuk mengikuti orang untuk sebuah keputusan penting pribadi yaitu persiapan masa pensiun.
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Wednesday, January 24, 2007
Tuesday, January 9, 2007
Bagaimana caranya melindungi perempuan cantik?
Solusi Ekonomi Melindungi Perempuan Cantik
oleh Roby
Salah satu masalah utama yang dihadapi situs pencari jodoh adalah perempuan cantik memperoleh terlalu banyak pesan elektronik sehingga sulit membedakan pria mana yang serius dengan yang hanya main-main. Akibatnya perempuan cantik menjadi tidak nyaman dan keluar dari situs tersebut. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pemilik situs karena banyaknya perempuan cantik menjadi daya tarik pria untuk berlangganan layanan pencarian jodoh di situs miliknya.
Bingung mengatasi masalah ini, pemilik situs pencari jodoh mendapat pertolongan dari ekonom.
Solusi yang ditawarkan ekonom adalah membuat jumlah pesan yang dapat dikirim seseorang terbatas. Jadi seseorang tidak akan menghambur-hamburkan jatah menulis pesan yang dimiliki. Dia hanya akan mengirim pesan ke seseorang yang dia yakini memang calon pasangan yang baik bagi dirinya.
Cara ini ternyata berhasil.
Malah, seperti dilaporkan di koran the Wall Street Journal hari ini, cara yang sama juga dipakai oleh Asosiasi Ekonom Amerika untuk ‘menjodohkan’ para doktor baru ekonomi yang mencari kerja untuk menjadi dosen di universitas di Amerika. Selain itu, cara serupa dipakai untuk menjodohkan pelamar sekolah kedokteran dengan sekolah kedokteran di Amerika.
Konsep ini adalah bagian dari teori baru yang sedang dikembangkan di ilmu ekonomi. Teori baru ini berusaha bermula dari observasi bahwa mekanisme pasar sering tidak berjalan mulus jika dibiarkan begitu saja. Teori ini berusaha memperbaiki kesalahan yang terjadi di mekanisme pasar.
Teori Market Design ini telah dipakai dengan sukses untuk membuat sistem lelang frekuensi radio di Amerika.
oleh Roby
Salah satu masalah utama yang dihadapi situs pencari jodoh adalah perempuan cantik memperoleh terlalu banyak pesan elektronik sehingga sulit membedakan pria mana yang serius dengan yang hanya main-main. Akibatnya perempuan cantik menjadi tidak nyaman dan keluar dari situs tersebut. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pemilik situs karena banyaknya perempuan cantik menjadi daya tarik pria untuk berlangganan layanan pencarian jodoh di situs miliknya.
Bingung mengatasi masalah ini, pemilik situs pencari jodoh mendapat pertolongan dari ekonom.
Solusi yang ditawarkan ekonom adalah membuat jumlah pesan yang dapat dikirim seseorang terbatas. Jadi seseorang tidak akan menghambur-hamburkan jatah menulis pesan yang dimiliki. Dia hanya akan mengirim pesan ke seseorang yang dia yakini memang calon pasangan yang baik bagi dirinya.
Cara ini ternyata berhasil.
Malah, seperti dilaporkan di koran the Wall Street Journal hari ini, cara yang sama juga dipakai oleh Asosiasi Ekonom Amerika untuk ‘menjodohkan’ para doktor baru ekonomi yang mencari kerja untuk menjadi dosen di universitas di Amerika. Selain itu, cara serupa dipakai untuk menjodohkan pelamar sekolah kedokteran dengan sekolah kedokteran di Amerika.
Konsep ini adalah bagian dari teori baru yang sedang dikembangkan di ilmu ekonomi. Teori baru ini berusaha bermula dari observasi bahwa mekanisme pasar sering tidak berjalan mulus jika dibiarkan begitu saja. Teori ini berusaha memperbaiki kesalahan yang terjadi di mekanisme pasar.
Teori Market Design ini telah dipakai dengan sukses untuk membuat sistem lelang frekuensi radio di Amerika.
Friday, January 5, 2007
Dagang Dengan Musuh
oleh Roby
Selama tahun 2006, di negara X, penjualan mobil naik dua kali lipat, kredit rumah naik tiga kali lipat, dan utang kartu kredit naik dua kali lipat.
Terlihat negara X sepertinya sedang berada di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Selain itu, di ibu kota negara X, merek-merek terkenal Amerika bermunculan dengan cepat. Iklan-iklan dari Citigroup, Hewlett-Packard, Ford, General Motors mendominasi pemandangan di ibu kota, dan juga merek-merek tersebut memiliki pangsa pasar terbesar di bidangnya masing-masing. Restoran McDonald tersebar di seluruh pelosok negeri dan olah-raga favorit di negara X ini adalah baseball.
Jika melihat data, maka diketahui bahwa tidak kurang dari sepertiga total impor negara X berasal dari Amerika. Negara X adalah penghasil minyak dan Amerika adalah konsumen minyak terbesarnya; sedangkan negara X adalah supplier minyak terbesar ke empat untuk Amerika. Selama tahun 2006, total perdagangan negara X dan Amerika naik 36 persen.
Kelihatannya, negara X ini sekutu dekat Amerika. Siapakah negara X ini?
Negara X ini adalah Venezuela! Presiden Venezuela Hugo Chavez dikenal di seluruh dunia sebagai presiden yang sangat anti Amerika. Dia menyebut Presiden Bush sebagai setan di depan sidang umum PBB.
Presiden Chavez membangun reputasi internasionalnya sebagai pemimpin anti Amerika. Sementara itu, untuk reputasi dalam negeri, Chavez membangun ekonomi negerinya dengan ketergantungan yang sangat tinggi dengan Amerika.
Paradoks dimana negara yang saling bermusuhan secara retorika ideologis tapi memiliki hubungan ekonomi yang erat tidak hanya terjadi diantara Amerika dan Venezuela. Korea Selatan memiliki pengalaman yang kelam dengan Jepang dan sentimen anti Jepang selalu tinggi di Korea Selatan. Meskipun demikian, Jepang adalah partner dagang terbesar kedua untuk Korea Selatan. Malah Cina dan Taiwan yang saling bermusuhan – dimana ancaman serangan militer sudah menjadi hal yang tak asing – memiliki perdagangan yang totalnya bernilai 36 milyar dollar.
Perdagangan sepertinya bisa menjadi peredam konflik ideologis.
Sumber: James Surowiecki, Synergy with the devil, The New Yorker, Jan. 8, 2007.
Selama tahun 2006, di negara X, penjualan mobil naik dua kali lipat, kredit rumah naik tiga kali lipat, dan utang kartu kredit naik dua kali lipat.
Terlihat negara X sepertinya sedang berada di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Selain itu, di ibu kota negara X, merek-merek terkenal Amerika bermunculan dengan cepat. Iklan-iklan dari Citigroup, Hewlett-Packard, Ford, General Motors mendominasi pemandangan di ibu kota, dan juga merek-merek tersebut memiliki pangsa pasar terbesar di bidangnya masing-masing. Restoran McDonald tersebar di seluruh pelosok negeri dan olah-raga favorit di negara X ini adalah baseball.
Jika melihat data, maka diketahui bahwa tidak kurang dari sepertiga total impor negara X berasal dari Amerika. Negara X adalah penghasil minyak dan Amerika adalah konsumen minyak terbesarnya; sedangkan negara X adalah supplier minyak terbesar ke empat untuk Amerika. Selama tahun 2006, total perdagangan negara X dan Amerika naik 36 persen.
Kelihatannya, negara X ini sekutu dekat Amerika. Siapakah negara X ini?
Negara X ini adalah Venezuela! Presiden Venezuela Hugo Chavez dikenal di seluruh dunia sebagai presiden yang sangat anti Amerika. Dia menyebut Presiden Bush sebagai setan di depan sidang umum PBB.
Presiden Chavez membangun reputasi internasionalnya sebagai pemimpin anti Amerika. Sementara itu, untuk reputasi dalam negeri, Chavez membangun ekonomi negerinya dengan ketergantungan yang sangat tinggi dengan Amerika.
Paradoks dimana negara yang saling bermusuhan secara retorika ideologis tapi memiliki hubungan ekonomi yang erat tidak hanya terjadi diantara Amerika dan Venezuela. Korea Selatan memiliki pengalaman yang kelam dengan Jepang dan sentimen anti Jepang selalu tinggi di Korea Selatan. Meskipun demikian, Jepang adalah partner dagang terbesar kedua untuk Korea Selatan. Malah Cina dan Taiwan yang saling bermusuhan – dimana ancaman serangan militer sudah menjadi hal yang tak asing – memiliki perdagangan yang totalnya bernilai 36 milyar dollar.
Perdagangan sepertinya bisa menjadi peredam konflik ideologis.
Sumber: James Surowiecki, Synergy with the devil, The New Yorker, Jan. 8, 2007.
Subscribe to:
Posts (Atom)