oleh Roby
Yang sekolah di Indonesia pasti pernah diajari berkali-kali bagaimana cara pengambilan keputusan melalui musyawarah dan mufakat adalah ciri khas Indonesia. Tentunya cara ini bukanlah satu-satunya cara mengambil keputusan secara kolektif. Misalnya ada cara voting, baik independen (kita tidak bisa melihat pilihan orang lain) atau dependen (setiap orang bisa melihat pilihan orang lain, sehingga pilihan seseorang bisa terpengaruh pilihan orang lain).
Saya yakin setiap cara pengambilan keputusan memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada jenis masalah yang dihadapi. Nah, sepertinya menarik untuk mengetahui dalam situatu seperti apa pengambilan keputusan dengan cara voting independen, non-independen dan konsensus menjadi superior.
Kita bisa rancang sebuah eksperimen dimana orang diminta untuk menyelesaikan sebuah masalah. Lalu kita buat tiga kelompok yang masing-masing menggunakan cara pengambilan keputusan yang berbeda, yaitu:
• Voting yang independen.
• Voting non-independen.
• Konsensus.
Lalu kita bisa lihat kelompok mana yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah.
Satu hal yang saya antisipasi cukup sulit adalah membuat kategorisasi masalah. Tapi ini bisa diatasi, paling tidak untuk permulaan, dengan menggunakan satu jenis masalah saja. Meskipun tetap perlu dipikirkan secara serius jenis masalah apa yang cocok digunakan dalam eksperimen.
Monday, January 8, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment