Thursday, February 8, 2007

Kolesterol dan Penyakit Jantung

oleh Tika


Merujuk kepada posting terdahulu yang membahas perubahan diet keluarga kami akibat kadar kolesterol tinggi pada Toby, bocah berumur 3 tahun kami, teman bertanya: bukankah kolesterol tinggi baik untuk balita (ie. membuat otak jadi lebih pintar) hingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan?

Kolesterol tinggi, kata dokter bisa karena diet, akibat adanya keturunan dalam keluarga, atau akibat hubungan timbal balik antara keduanya. Untuk saat ini belum jelas sebabnya mengapa Toby memiliki kadar kolesterol agak tinggi. Perlu test darah ulang untuk Toby dan kedua orang tuanya untuk penyelidikan lebih dalam. Ini masih dalam proses. Tapi memang penanggulangan praktisnya adalah diet.

Kolesterol Toby, kata dokter, sebenarnya tidak terlalu tinggi, terakhir cek 208mg/dl. Batas normal kadar kolesterol untuk Toby kata dokter <170mg/dl. Berdasarkan penelitian referensi saya sendiri, batas normal kadar kolesterol orang dewasa < 200mg/dl, sementara kadar kolesterol >240mg/dl dalam darah bisa meningkatkan kemungkinan penyakit jantung sebanyak 2X.

Kolesterol memang diperlukan oleh tubuh manusia untuk menjaga fluiditas membran sel, komunikasi antar sel (ie. membuat otak jadi "pintar"), pembuatan berbagai jenis hormon dan Vitamin D. Kadar Kolesterol dalam darah yang terlalu banyak, hingga tidak berguna lagi untuk fungsi tubuh, tidak baik karena akan diserap oleh lemak "jahat" (saturated & trans fats) dan menumpuk di dinding-dinding pembuluh darah. Akibat akumulatifnya: penyakit jantung.

Kolesterol bisa didapatkan langsung dari diet, tapi lebih banyak lagi disintesa oleh liver dari lemak. Toby dan keluarga memang akhir-akhir ini lebih banyak makan sumber protein jenis nabati (ie. tahu) yang memiliki kadar kolesterol rendah juga mengandung lebih banyak jenis lemak "baik" (unsaturated & polyunsaturated fat). Lemak "baik" ini berfungsi untuk menghambat penumpukan kolesterol dan lemak "jahat" pada dinding-dinding pembuluh darah. Meningkatkan konsumsi sumber protein jenis nabati adalah pilihan saya untuk lebih praktis saja. Dokter Toby sendiri menganjurkan untuk memberi Toby makanan rendah lemak dan kolesterol (ie. susu rendah lemak dengan konsentrasi lemak 1%, menjauhi makanan yang "digoreng"). Beliau menganjurkan kami untuk mencari buku yang merinci pembuatan menu makan rendah kolesterol.

Fungsi dan distribusi kolesterol dalam tubuh seperti ini menunjukkan bahwa mengurangi lemak total juga kolesterol dalam diet tidaklah cukup. Saat ini badan kesehatan Amerika rekomendasikan untuk menghindari konsumsi lemak "jahat" dan menggantikanannya dengan jenis lemak "bagus", juga diet rendah kolesterol untuk menghindar dari kemungkinan penyakit jantung. Memang penyakit jantung adalah sebab utama kematian orang dewasa di Amerika. Proses pencegahannya paling baik adalah diet yang sehat, terutama jika dibiasakan sebagai gaya hidup semenjak kanak-kanak.

** Ilustrasi didapatkan dari situs http://www.womenone.org/images/chol2_2894.jpg

No comments: