Monday, January 29, 2007

Langkah menuju doktor

oleh Roby

Sewaktu masih kuliah di Bandung, saya pernah membaca buku Pengalaman Belajar di Amerika Serikat karya Arief Budiman. Saya baca habis buku kecil yang enak dibaca ini sambil berdiri di toko buku Gramedia Bandung. Setelah selesai membacanya, saya semakin bertekad bahwa suatu saat saya akan ke Amerika untuk sekolah dan bisa bercerita seperti dia. Kalau Arief Budiman menuliskan sebuah buku, untuk saya cukuplah menulis di blog.

Seperti perjalanan pada umumnya, saya mulai dengan menjelaskan posisi saya sekarang dalam perjalanan meraih gelar doktor.

Di Columbia (:wikipedia Indonesia), tempat saya sekarang, program PhD dibagi menjadi beberapa tahap. Meskipun kita diterima di program doktor, tetapi status resminya adalah kandidat MA. Selama dalam program MA, kita diharuskan mengambil kuliah selama 4 semester. Di akhir semester ke empat, kita harus mengambil ujian umum (ujian kualifikasi) dan menulis sebuah MA paper. Jika dinyatakan lulus maka kita mendapat gelar Master of Arts (MA) dan berhak menjadi kandidat M.Phil.

Sebagai kandidat M.Phil (Master of Philosophy) kita harus menyelesaikan seluruh persyaratan kuliah dan kredit: total kuliah 60 kredit. Selain itu kita juga harus menulis sebuah paper yang cukup berkualitas untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah. Paper ini dikenal sebagai M.Phil paper dan setelah selesai akan dibaca oleh dua orang profesor. Hasilnya ada tiga kemungkinan:

(1). Dinyatakan tidak lulus dan tidak berhak memperoleh gelar M.Phil - lalu harus keluar dari program dengan gelar MA,
(2). Dinyatakan lulus mendapat gelar M.Phil tapi tidak berhak menjadi kandidat PhD - lalu harus keluar program dengan gelar M.Phil,
(3). Dinyatakan lulus memperoleh gelar M.Phil dan berhak meneruskan menjadi kandidat PhD.

Setelah memperoleh gelar M.Phil dan baru resmi menjadi kandidat doktor, ujian selanjutnya adalah menulis proposal disertasi. Untuk ini kita perlu membuat komite disertasi yang terdiri dari tiga profesor. Jika proposal disertasi diterima maka diteruskan dengan riset untuk disertasi yang diakhiri dengan sidang akhir pengukuhan doktor. Jika lulus ujian akhir ini barulah gelar doktor diberikan.

Lalu saya ada dimana?

Meskipun para profesor di komite disertasi saya telah menandatangani bukti persetujuan proposal disertasi bulan Desember lalu, saya masih harus membuat revisi. Mereka menganggap riset saya terasa seperti beberapa buah paper yang tidak saling berhubungan. Jadi sekarang saya sedang berusaha meyakinkan para profesor dan diri saya sendiri bahwa disertasi saya adalah sebuah karya intelektual yang koheren.

Sedangkan Tika lebih maju dari saya, dia sudah menyelesaikan kira-kira 70% disertasinya. Tapi karena kita harus gantian mengurus anak yang belum sekolah tanpa bantuan orang lain, jadi tidak mungkin kita berdua bekerja full time; salah satu diantara kita harus ada yang part time. Sekarang adalah giliran saya untuk bekerja full time. Oh ya, sekedar info, sekarang saya ada di tahun kelima di program ini dan Tika di tahun ke empat.

Dilain waktu saya akan ceritakan detail langkah-langkah di atas dan bagaimana saya melaluinya. Perlu dicatat bahwa tidak semua universitas memiliki persyaratan sama seperti yang saya tulis di atas. Bahkan dalam satu universitas yang sama pun tetapi berbeda program atau departemen, persyaratannya bisa berbeda.

3 comments:

Anonymous said...

ternyata rumit juga ya prosesnya..
jadi MA itu mandatory ya?
kalau sudah punya gelar master yg kira2 setara dari tempat lain, apakah bisa cuma menulis paper untuk di-review 2 profesor itu?

btw, makasih udah mampir ke jalankenangan. saya udah pernah baca tentang Roby di Kompas tentang six degrees of separation :). seneng bisa baca blognya :)

Roby said...

Yanti: thanks :).
Ya bisa saja transfer kredit, tapi biasanya orang cenderung nggak melakukan itu karena ada beberapa pertimbangan lain.

Silvianto said...

Salam kenal Rob,
saya juga sangat cinta Indonesia.
Minat yang sama, ingin menjajal kemampuan otak produksi negeri sendiri...

barangkali bisa dibagi link-link bermanfaat sebagai panduan dari penyusunan proposal sampai contoh tulisan yang layak masuk jurnal...

terima kasih.