Thursday, January 4, 2007

Reorientasi Organisasi Alumni Universitas

oleh Roby

Satu hal yang sangat membantu para sarjana baru untuk mendapat pekerjaan yang diinginkan adalah dengan menggunakan koneksi sosial yang dimiliki alumni universitas tersebut. Tidaklah heran jika banyak yang melihat tujuan utama ikatan alumni adalah untuk saling tukar informasi secara informal.

Selain aktifitas informal, ikatan alumni juga melakukan aktifitas formal dengan melaksanakan berbagai kegiatan. Dari pengamatan saya, kegiatan formal ini biasanya dikemas sebagai kontribusi alumni universitas yang bersangkutan kepada masyarakat umum. Singkatnya, secara organisasi, ikatan alumni melihat dirinya sebagai agen universitas di masyarakat.

Menurut saya hal ini tidak terlalu efektif karena dua hal berikut:

1. Setelah lulus, seseorang mendapatkan pekerjaan dan sekaligus identitas baru. Jadi ketika mereka ingin berkontribusi untuk masyarakat, mereka cenderung menggunakan identitas barunya. Identitas alumni universitas bukan hal utama dan menjadi penting hanya ketika sedang berada diantara sesama alumni. Konflik identitas ini mengurangi fokus dan membuat kontribusi yang ingin dilakukan menjadi kurang efektif.

2. Organisasi ikatan alumni harus berkompetisi dengan organisasi lain yang lebih profesional di bidangnya masing-masing.

Daripada menjadi agen universitas di masyarakat umum, akan lebih efektif jika alumni universitas menjadi agen masyarakat di almamaternya. Disini organisasi ikatan alumni memiliki fokus berkontribusi untuk almamater. Misalnya dengan memberi masukan mengenai apa-apa saja yang perlu di ajarkan di bangku kuliah agar para lulusan universitas menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja.

Agar saran dari alumni ini didengar oleh pihak universitas, maka alumni harus memberikan kontribusi untuk universitas yang secara langsung dirasakan manfaatnya. Yaitu, uang. Ikatan alumni seharusnya fokus untuk berusaha memberikan bantuan finansial bagi almamaternya. Hal ini menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Pihak universitas jelas diuntungkan dari sumbangan dana dan juga dari saran dan informasi para alumni mengenai dunia kerja. Para alumni juga diuntungkan jika almamaternnya, dengan sokongan dana yang cukup, semakin mampu melaksanakan tugasnya melakukan pendidikan dan riset sehingga naik gengsinya di mata publik. Gengsi universitas yang naik tentunya juga membuat para alumninya dinilai lebih berharga.

Intinya, organisasi formal alumni universitas akan lebih berguna jika mereka menjadi agen masyarakat yang memberi kontribusi untuk almamater daripada menjadi agen almamater di masyarakat umum.

Implikasi praktisnya adalah organisasi ikatan alumni harus lebih banyak mengadakan kegiatan yang bertujuan menggalang dana untuk almamater. Selain itu, secara formal ikatan alumni harus sering berdialog dengan para birokrat kampus untuk memberikan masukan mengenai dinamika terkini di dunia kerja.

No comments: